Virus zika ini pertama kali diisolasi tahun 1948 dari monyet di Hutan Zika, Uganda. Meski gejala yang ditimbulkan akibat virus zika ini mirip dengan saat terserang demam berdarah, pada dasarnya ada perbedaan yang mencolok ketika seseorang menunjukan gejala terkena virus zika ini.
Gejalanya yakni, mata memerah, demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, lemas, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtivia.
Virus zika bisa menyebabkan ibu-ibu hamil nantinya akan melahirkan anak dengan kepala yang kecil (mikrosefali) serta memiliki kelainan kepala, sehingga perkembangan otaknya menjadi terganggu.
Amerika Serikat pada tanggal 16 Januari 2016 yang lalu mengeluarkan peringatan untuk semua warganya, terutama ibu-ibu hamil agar jangan berkunjung/liburan di negara-negara yang sudah positif terserang virus zika ini.
Kita harus terus waspada, karena pembawa virus zika adalah nyamuk aedes aigypti yang keberadaannya banyak ditemukan di Indonesia. Untuk pengobatannya hanya bersifat suportif seperti istirahat yang cukup, banyak minum, jika demam minum obat penurun panas dan makan makanan bergizi. (dari berbagai sumber)